Seringkali kita kesal karena jalan yang sedang dilalui macet, terlebih karena jalan sedang dalam pengaspalan jalan. Tapi tahukah Anda, bahwa tahap-tahap pengaspalan jalan tidak semudah yang dibayangkan?
Dalam prosesnya, pengaspalan jalan memiliki beberapa proses yang tidak bisa dilewati. Walaupun, kita sering membayangkan aspal hanya tinggal digelar, namun prosesnya ternyata rumit. Inilah tahap-tahap pengaspalan jalan:
1. Proses Pemetaan
Pemetaan adalah tahap awal dari sekian tahapan pekerjaan jalan. Pemetaan dilakukan dengan mengukur lebar jalan, kondisi tanah yang akan diaspal, dan menentukan beberapa koordinat jalan sebelum diaspal. Tahap awal pengaspalan jalan ini penting karena akan menentukan seberapa banyak material aspal yang akan digunakan.
2. Proses Pembersihan (Clearing)
Setelah pemetaan, tahap selanjutnya sebelum melakukan pengaspalan jalan adalah clearing atau pembersihan. Dalam tahap ini, jalan akan dibentuk, lalu meminimalisir titik-titik jalan yang lunak, dan membersihkan sampah di sekitar jalan agar pengaspalan jalan berjalan lancar dan aspal menjadi tahan lama.
3. Proses Stripping
Tahap ini lebih dikenal dengan pekerjaan jalan dan timbunan. Sebelum melakukan pengaspalan jalan, bila diperlukan, tanah akan dipotong agar bisa memperoleh bentuk elevasi jalan yang diinginkan. Dalam tahap ini, elevasi akan diukur dengan alat ukur theodolite. Sehingga, pengaspalan jalan dapat dilakukan dengan elevasi, sudut, dan belokan yang sesuai rencana.
4. Proses Pemadatan Tanah
Jika pada proses sebelumnya tanah dipotong lalu ditimbun, maka dalam proses ini tanah akan dipadatkan. Proses ini juga disebut dengan proses sub grade. Sub grade diartikan sebagai tanah dasar bagian bawah, sebelum lapisan perkerasan jalan. Perkerasan jalan bisa dilakukan dengan tanah urug, atau tanah lain yang bebas dari rumput atau sampah. Setelah itu, jalan akan diperkeras dengan bantuan alat seperti buldozer, atau vibrator roller.
5. Proses Pelapisan Bawah
Proses pelapisan bawah atau sub base course adalah proses untuk melapisi tanah yang sudah dipadatkan dengan memberikan material pondasi bawah, dengan batu kali/limestone. Proses ini dalam tahapan menuju pengaspalan jalan sangat krusial, karena berfungsi sebagai lapisan peresapan air, memperkuat aspal jalan, dan mengurangi lapisan yang ada di bagian atasnya.
6. Proses Pondasi Atas
Proses ini masih berkaitan dengan perkerasan jalan. Lapisan ini dibuat agar dapat daya dukung beban dari jalan sempurna. Pondasi atas jalan juga berguna sebagai bantalan terhadap lapisan permukaan aspal. Cara membuat pondasi atas sama seperti pelapisan pondasi bawah sebelumnya, yaitu dengan menghamparkan material. Material yang dipakai adalah campuran batu pecah dan abu batu atau pasir, dengan perbandingan 70-30.
Setelah hamparan material terlihat rata, lapisan akan disiram dengan prime coat dengan kompresor agar lapisan agregat/material terkena pengaruh cuaca, mengikat agregat/material sebelum di aspal, dan memberi daya ikat antar lapis pondasi dengan campuran aspal. Prime coat disiram sambil meratakan tanah dengan tire roller.
7. Proses Hotmix
Proses ini adalah proses yang sangat penting dalam pengaspalan jalan. Proses ini adalah pelapisan dengan menggunakan aspal jenis ATB atau Asphalt Treated Base. Sebelum melakukan proses pelapisan, lapisan perlu dibersihkan dari debu dengan air compressor, lalu ATB direkatkan dengan aspal hotmix. Proses ini disebut cor tack coat.
8. Pengaspalan
Tahapan ini adalah tahap inti dari pengaspalan jalan. Pekerjaan pada tahapan ini adalah penghamparan permukaan dengan aspal hotmix, lalu dipadatkan dengan tandem roller.
9. Finishing
Proses ini menggunakan alat pneumatic roller untuk pemadatan dan perataan jalan.
Itulah tahap-tahap pengaspalan jalan. Dalam setiap tahap-tahap pengaspalan jalan, ada hal-hal detail yang perlu diperhatikan agar pengaspalan jalan berjalan lancar. Karena itu, perlu kontraktor pengaspalan jalan yang berpengalaman untuk melakukan pekerjaan pengaspalan jalan. Konsultasi dan rencanakan pekerjaan pengaspalan jalan Anda bersama kami.